Imelda pecinta ular, khususnya jenis Pyton karna tidak berbisa, tapi bisa meremukkan tulang hoho.. Pertama kenal binatang melata ini, saat Imelda duduk di bangku kelas 5 SD. Imelda kecil memboyong ular Pyton yang beratnya hampir 13kg dibahunya sambil bernyanyi dan berjoget di atas panggung, dengan membawakan lagu dangdut berjudul "Hello Dangdut" yang dipopulerkan oleh Rita Sugiarto.
Sayangnya karena tetangganya semua takut ular, jadi dia sangat sedih ketika ular kesayangannya harus dikeluarkan dari rumah yang kemudian terpaksa ia titipkan kepada pawang ular tetangga desanya. Kasian si Eneng, cup cup cup..
Menginjak dewasa, nostalgia bersama teman lama..
Dua ular berasa kurang aja si eneng, maunya berapa neng???
jangan sampai bilang ratusan!!! Hiii...
Pancaran wajah bahagia si Eneng T_T, Haduhhhhh!!!!
Yang satu namanya Siti, satunya lagi namanya Paijo, jawa banget yak!
Pengalaman menyanyi di negeri seberang, Brunei Darussalam. imelda bersama temen kdi yang lain menghibur warga Brunei. Berasa aneh, letak sama sama Borneo, wajah wajah mereka sama ma orang indonesia, masakan juga mirip, bahasa juga, cuma lebih banyak yang berbahasa Inggris, mall terbaiknya mirip Pejaten mall Jakarta selatan, dan baju yang dijual, banyak baju yang mirip dijual di Itc hehehe.. jadi ga berasa kalo lagi di negara orang :D
Yang membedakan, Brunei lebih bersih, tertib dan tidak ada kemacetan lalu lintas. Ya iyalah, penduduknya kurang lebih hanya 350ribu jiwa saja^^. Kaca mobil harus terang benderang, kebayang dong kalo di lampu merah?? kita bisa lirik lirikan ma penumpang mobil sebelah hehehe.. :D, dan kalo siang matahari bener bener menyengat kulit walaupun dah pake AC. Yang terakhir, yang merasa cowok muslim, jangan coba coba berkeliaran di luar saat hari jum'at siang, kalo tetep ngeyel keluar dan bersantai di jalan, siap siap aja anda di tangkap police dengan tuduhan tidak menjalankan sholat jum'at hoho.. oh ya ada yang kelupaan, jangan merokok sembarangan alias tidak pada tempatnya, dan foto foto ditempat yang sudah dilarang, misalnya depan gedung kedutaan besar atau di museum, akan sangat ribet urusannya nanti. Petugas sana ga bisa diajak damai dan penjara mereka terletak di bawah tanah, so.... do u wanna try???? :D
Gladi bersih yang sangat ribet..
Gladi Resik, tapi berasa show gituh..
Sampai lyric lagu diteliti, ga boleh membawakan lagu yang lyricnya vulgar
imelda cuma bisa mendokumentasikan satu foto ini pas show,
gara gara saking ribetnya peraturan hikss... T_T ,sabar neng cup cup..
Pemeriksaan kostum yang akan digunakan saat show..
Nyempetin jalan jalan sehabis jumpa pers, suepi ga da macet hoho..
Dibalik keglamourannya di atas panggung, Imelda ternyata narsis juga :D mungkin lagi jauh dari rasa galau hoho.. tanpa make up, dan memang sebenernya dia anti make up. Karena tuntutan kerjaan, jadi terpaksa pake make up. imelda merasa lebih nyaman, kalo orang mengenal dia apa adanya :)
Bisa dibilang narsis, imelda ingin mengabadikan setiap moment acara.tp kadang ia tidak sempat melakukannya.
Sangat menyenangkan ketika ada yang ikhlas bantu potoin :D
Di sela sela shooting, imelda menyempatkan diri mengabadikan moment penting ini.
Sambil nunggu giliran manggung, menyempatkan poto dulu. Karena sang manager masi sibuk ngurusin rundown acara, ya udah poto sendiri jadinya :D
Kali ini agak nyantai, acara di siang hari juga membawakan lagu anak band ..
Di tengah break shooting salah satu acara di salah satu televisi swasta, si eneng tetep poto :D
Soflens membuatnya sedikit berbeda, tapi sekarang dia lebih nyaman dengan warna asli matanya yang hitam, dia berpendapat mata adalah indera utama kita yang harus benar benar kita jaga. Soflens bisa membuat mata kita iritasi dan kalau tidak hati hati memakainya bisa merusak kornea mata, oh no...
Di atas panggung, imelda selalu berusaha memberikan tampilan terbaiknya.
Tidak peduli dia sedang sakit,sedang kesal, sedang marah, atau saat dia sedang sedih.
Tersenyum ceria, ketika melihat penonton yang antusias. Bahagia, ya itulah yang imelda rasakan ketika melihat penonton ikut bernyanyi bersamanya.
Apapun kondisi lokasi tempat ia bekerja, Imelda selalu bersemangat. Seperti kali ini yang mengharuskan dia menempuh perjalanan darat selama 7jam. Jauh di pelosok Borneo.
Untuk style, imelda biasa melihat sikon acara dan lokasi. Dari yang biasa energik, dia bisa tiba2 berubah menjadi sosok yang anggun dan elegant.
Membawakan lagu dangdut original, adalah hal yang sangat menyenangkan.
Karena imelda bisa benar benar menghayati setiap kalimat dalam syair lagu tersebut.
Kali ini, imelda hanya khusus ditonton oleh keluarga besar sang pemilik acara. Jadi semua lagu yang imelda bawakan adalah permintaan dari mereka. Dan saat inilah seorang penyanyi ditantang keprofesionalannya.
Suasana hati yang kesel dan sedih, tidak menghentikan imelda untuk memberikan penampilan terbaiknya.
Antusian penonton membuat imelda melupakan sejenak segala permasalahannya saat itu.
Kontes Dangdut TPI adalah Kontes Dangdut terbesar di Indonesia. Bisa dibilang ketidak sengajaan, mengikuti ajang pencarian bakat ini, karena TPI (sekarang MNCtv) tidak menjangkau kota Malang pada saat itu. jadi Imelda tidak tau ada KDI sebelumnya. Teman yang baik dari radio Wijaya Surabaya, memberi tau agar imelda mendaftar dan mengikuti audisi. Makasi banyak Mas..
Yah perjuangan bisa dibilang berat, bolak balik Malang-Surabaya PP mengendarai Motor bersama Papa, belum antri ribuan peserta, dan menyisihkannya. Mengingat Jawa Timur adalah gudang penyanyi dangdut. Hampir putus asa, kalo papa ga marah saat itu, dan terus memberi semangat, Imelda tidak akan bisa menjadi seperti sekarang ini.
KONTES DANGDUT TPI (KDI)
Kontes Dangdut TPI atau disingkat KDI adalah suatu ajang pencarian penyanyi dangdut dengan sponsor dari MNC yang bekerjasama dengan TPI (kini MNCTV). KDI merupakan kontes dangdut terbesar di Indonesia.
Seluruh Kontestan KDI yang telah terseleksi akan dikarantina di
sebuah asrama dan diberikan pelatihan-pelatihan berupa koreografi, olah
vokal, perfomance, personality dan tata busana. Seluruh kontestan KDI
yang telah terseleksi setiap minggunya akan diadu dalam Kontes KDI.
Penampilan para kontestan akan dinilai oleh para juri yang diambil dari
kalangan penyanyi, artis bahkan pelawak dan pejabat tinggi serta
dukungan SMS pemirsa.
Latar Belakang KONTES DANGDUT TPI
Musik dangdut harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Seperti
aliran musik lainnya, regenerasi dalam dangdut mutlak diperlukan untuk
kelangsungan dan perkembangan musik itu sendiri. Banyak bibit-bibit
penyanyi dangdut potensial di pelosok nusantara yang kurang mendapat
kesempatan untuk tampil secara nasional.
TPI (kini MNCTV),
sebagai salah satu televisi swasta yang dikenal lewat berbagai
program-program musik dangdut dan kepeduliannya terhadap kemajuan musik
dangdut di tanah air, menangkap potensi dan peluang ini dengan
mengadakan Kontes Dangdut TPI, atau disingkat KDI.
Tahap Audisi
Audisi dilaksanakan di 7 kota besar di Indonesia yaitu: Jakarta, Bandung, Medan, Makassar, Surabaya, Semarang dan Yogyakarta. Kemudian kota audisi diperbanyak saat musim kedua yaitu Denpasar dan Palembang, dan saat musim ketiga kota audisi bertambah ditambah Banjarmasin, namun dikurang Semarang sehingga peserta audisi di jawa tengah harus audisi di Yogyakarta.
Peserta audisi di 9 kota besar di Indonesia itu sendiri sangat sukses,
mencapai hampir 30 ribu orang dengan pendaftar tertinggi di kota Jakarta
dan Bandung, sedangkan Denpasar dan Yogyakarta terendah
Para peserta yang terdaftar disaring dalam 3 tahapan. Tahapan pertama
adalah memilih 50 besar. Peserta di 50 besar tersebut akan menyanyikan
setengah sampai tiga perempat lagu yang sudah ditentukan dengan iringan
musik. Dari 50 besar akan terpilih 15 besar yang merupakan tahapan
kedua. Para peserta yang lolos 15 besar akan diberi beberapa pertanyaan
dan menyanyikan sepenggal lagu-lagu dangdut yang berbeda-beda. Tahapan
ketiga akan mendapatkan 5 wakil dari tiap kota. Kelima wakil dari tiap
kota ini akan bertemu di Jakarta dalam Gerbang KDI.
Wild Card
Di KDI 2, sebenarnya hanya ada 18 tempat untuk masuk ke babak final
untuk masing-masing wakil 9 kota audisi. Namun Pihak TPI memberikan
suatu kesempatan kepada calon kontestan KDI yang menempati urutan ketiga
saat Gerbang KDI di, untuk merebut 2 tempat di Final sehingga jumlah
kontestan KDI 2 menjadi genap 20 Orang.
KDI-2 Ingin Lebih Menjual
Ana Shofiana S - detikhot
Rabu, 16/02/2005 16:17 WIB
PressCon KDI2 at Cilandak Town Square Jakarta Selatan, Rabu 16 February 2005
Jakarta - Tak mau kalah dengan KDI sebelumnya, KDI-2
yang sudah mulai memasuki babak 20 besar semakin menjual. Tak hanya olah
vokal yang oke, wajah peserta pun lebih menarik.
Pada Kontes Dangdut TPI kali ini, stasiun tv ini ingin menyuguhkan
hiburan yang lebih kepada pemirsanya. Apalagi ajang pencari bakat a la TPI ini semakin banyak peminatnya.
Dalam roadshow audisi di sembilan kota, tercatat 30 ribuan
peserta mencoba keberuntungan mewakili kota masing-masing untuk digodok
di Jakarta. Persaingan yang ketat akhirnya meloloskan 20 peserta maju ke
babak berikutnya.
"KDI mendapat sambutan luar biasa di setiap kotanya. Oleh karenanya kita
juga membuat KDI-2 ini lebih maksimal dan mampu menghasilkan
bintang-bintang bermasa depan cerah," ujar Wakil Direktur Utama TPI,
Artien S. Utomo saat jumpa pers di Score!, Cilandak Town Square, Jakarta
Selatan, Rabu (16/2/2005).
Dalam perjalanan penayangannya, KDI berhasil menjadi salah satu tontonan
yang cukup banyak menarik pemirsa. Ini terbukti dengan rating 14 dan
share 28,5 persen berdasarkan survey AC Nielsen. Dalam program acara tv,
KDI menduduki peringkat ke-3 secara nasional. Sedangkan berdasarkan
program entertainmet, KDI menduduki peringkat 1.
Hal ini, menurut Artine, menjadi salah satu pendukung banyaknya anak
muda yang tak segan-segan mendaftar KDI-2. Apalagi iming-iming terkenal
menjadi daya tarik utama. Selain siap mencetak album, mereka juga akan
dididik menjadi entertainer dalam bidang akting dan presenter.
Berikut 20 Finalis KDI-2
Citra dan Dessy (Makassar)
Afriza, Fanny dan Adi (Medan)
Ekabima dan Arya (Denpasar)
Imelda dan Andi (Surabaya)
Rika dan Yuli (Jakarta)
Gita, Genta dan Tatang (Bandung)
Reny dan Novi (Semarang)
Rizal dan Andrey (Yogyakarta)
Kiki dan Davi (Palembang)
(ana/)
Imelda KDI2
Imelda KDI2
Just Imelda i
Terkesan pendiam, Imelda sebenernya orang yang hangat. Ibarat pepatah Tak kenal maka tak sayang :)
Just Imelda ii
Bagi Imelda belajar dan berkarya dalam diam itu sangat mengasyikkan :)
Just Imelda iii
Silent is golden kata mereka, tapi sebagai manusia biasa Imelda juga bisa bawel dan cerewet ^^
Just imelda iv
"Selalu bersyukur, apapun yang diberikan Tuhan pada kita itulah yang terbaik."
Kalimat ini adalah favorit Imelda
Just imelda v
Masalah, ujian dan cobaan adalah bagian dari proses belajar dalam kehidupan. Kalau kita bisa melewatinya, kita akan menjadi manusia yang lebih berkualitas. #by Imelda
Just imelda vi
Sabar, jujur, tulus dan ikhlas adalah kunci penting. Sekeras apapun kamu berusaha untuk mencapai kesuksesan, kalau tidak punya kunci ini, maka usahamu itu tidak akan sempurna. Imelda percaya ini, bahkan telah membuktikannya :)
Just imelda vii
Tiada yang paling keramat di dunia ini, selain doa orang tuamu, terutama ibu. Buatlah mereka selalu tersenyum, kemudian berikan hak fakir miskin dan anak yatim, percayalah Tuhan akan mendengar doamu dan memudahkan hidupmu :) #by Imelda